Skip to main content

United States Holocaust Memorial Museum
  • Site
    • English home page
    • المصادر بالعربية
    • Πηγές στα Ελληνικά
    • Recursos en español
    • منابع موجود به زبان فارسی
    • Ressources en français
    • Gyűjtemény és tudástár magyar nyelven
    • Sumber Bahasa Indonesia
    • Materiali e risorse in italiano
    • 日本語のリソース
    • 한국어 자료
    • Recursos em Português (do Brasil)
    • Материалы на русском языке
    • Türkçe Kaynaklar
    • اُردو ری سورسز
    • 中文参考资料
  • Events
  • Plan Your Visit
  • Support the Museum
  • Connect
  • Donate
  • Learn About The Holocaust
  • Remember Survivors and Victims
  • Confront Genocide and Antisemitism

  • Home
  • Sumber Bahasa Indonesia

Alfred Münzer

  • Ensiklopedia Holocaust
  • Holocaust: Situs Pembelajaran Bagi Siswa
  • “Jangan Abaikan Kami”: Mencegah Kekejaman Massal di Papua, Indonesia
Halaman ini juga tersedia dalam bahasa:
  • English
  • Alfred Münzer

    Alfred Münzer

Orang Pertama: Percakapan dengan Korban Selamat. Dalam episode hari ini, Al Münzer berbicara dengan pembawa acara Bill Benson mengenai keputusan sulit yang harus diambil keluarganya sesaat setelah ia lahir pada bulan November 1941 di Belanda. Jerman menginvasi Belanda pada bulan Mei 1940, dan kondisinya saat itu semakin sulit bagi kaum Yahudi Belanda saat Al lahir.

To listen to this audio please enable JavaScript, and consider upgrading to a web browser that supports HTML5 video.
  • Unduh (audio dalam Bahasa Inggris)

Transkrip

ALFRED MÜNZER:
Ia memercayai takhayul ini bahwa jika ia kehilangan foto-foto itu berarti saya sudah meninggal. Jadi foto-foto itu masih ada... saya selamat, dan foto-foto itu selamat.

NARATOR:
Lebih dari 60 tahun setelah Holocaust, kebencian, antisemitisme, dan genosida masih mengancam dunia. Kisah kehidupan korban selamat Holocaust sudah lebih dari puluhan tahun dan mengingatkan kita akan perlunya selalu bersikap waspada sebagai warga negara dan menghentikan ketidakadilan, prasangka, dan kebencian yang timbul di mana pun dan kapan pun.

Rangkaian podcast ini menghadirkan petikan wawancara dengan para korban selamat Holocaust dari program publik United States Holocaust Memorial Museum Orang Pertama: Percakapan dengan Korban Selamat Holocaust. Dalam episode hari ini, Al Münzer berbicara dengan pembawa acara Bill Benson mengenai keputusan sulit yang harus diambil keluarganya sesaat setelah ia lahir pada bulan November 1941 di Belanda. Jerman menginvasi Belanda pada bulan Mei 1940, dan kondisinya saat itu semakin sulit bagi kaum Yahudi Belanda saat Al lahir.

BILL BENSON:
Beberapa bulan kemudian, 23 November 1941, hampir 19 bulan setelah Nazi menduduki Belanda, Anda lahir. Di tengah-tengah keadaan seperti itu, kebahagiaan orang tua Anda atas kelahiran Anda pasti disertai rasa takut. Apakah itu yang ingin Anda sampaikan?

ALFRED MÜNZER:
Tepat sekali. Ibu saya sering membicarakannya. Pertama, saat ia mengetahui bahwa ia hamil, ia sangat dianjurkan oleh dokter kandungannya untuk melakukan aborsi. Dokter kandungannya mengatakan bahwa melahirkan orang Yahudi tidaklah bermoral. Saat itu ibu saya beralih ke Alkitab dan kisah Hannah, seorang wanita yang sangat ingin memiliki anak dan pergi ke kuil setiap tahun untuk berdoa agar diberi kehamilan, dan setelah membaca kisah itu ibu saya memutuskan bahwa ia tidak mungkin melakukan aborsi, maka ia pun melanjutkan kehamilannya.

Namun kemudian, saat saya lahir kembali timbul dilema. Salah satu hal yang merupakan bagian dari tradisi Yahudi adalah sunat. Terutama ayah saya kurang yakin untuk melaksanakan upacara Bris atau Brit Milah. Teman-temannya menyarankan agar tidak melaksanakan upacara sunat karena akan sangat jelas menunjukkan bahwa saya adalah seorang Yahudi, dan sunat agak jarang dilakukan kelompok lain pada saat itu di seluruh Eropa. Namun kemudian dokter datang padanya sesaat setelah saya lahir dan berkata, "Anak Anda baik-baik saja, ia hanya perlu menjalani operasi kecil." Operasi kecil tersebut ternyata adalah sunat. Jadi, persis seperti dalam tradisi Yahudi, kami mengadakan upacara sunat 8 hari kemudian di Den Haag.

Jika Anda tidak keberatan saya menyimpang sedikit, salah satu hal yang luar biasa adalah ada beberapa foto yang diambil saat upacara itu dan dua foto kecil yang masih utuh. Lalu saat ibu saya akhirnya berada di kamp konsentrasi, ia berhasil menjaga dua foto kecil itu selama berada di kamp. Ibu mengatakan ia menyimpannya di rambutnya. Saya kurang yakin akan hal itu. Mungkin disimpan di bagian tubuhnya yang lain, yang pasti ibu berhasil menyimpan foto-foto itu.

Tautan Terkait

  • Alfred Münzer
  • Belanda
  • Perang Dunia II di Eropa
  • Holocaust
  • Ensiklopedia Holocaust
  • Sumber Bahasa Indonesia

Halaman ini juga tersedia dalam bahasa:

  • English

About the Museum

  • Plan Your Visit
  • Current Exhibitions
  • Calendar of Events
  • Support the Museum
  • Donate

Resources

  • Learn
  • Teach
  • Collections
  • Academic Research
  • Remember Survivors and Victims
  • Genocide Prevention
  • Antisemitism and Holocaust Denial
  • Outreach

Museum Websites

  • Holocaust Encyclopedia
  • Collections Search
  • Holocaust Survivors and Victims Resource Center
  • History Unfolded
  • Experiencing History
  • Early Warning Project
United States Holocaust Memorial Museum United States Holocaust Memorial Museum

100 Raoul Wallenberg Place, SW
Washington, DC 20024-2126
Main telephone: 202.488.0400
TTY: 202.488.0406

  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube
  • Instagram
  • About the Museum
  • Contact the Museum
  • Terms of Use
  • Privacy
  • Accessibility
  • Legal